Modifikasi MegaPro 1600 Sebagai Kendaraan Operasional Perkebunan

Sobat sekalian…ditengah maraknya pemberitaan berbagai motor baru nan keren justru kali ini saya akan mengulas tentang motor lama saja…hehehe.

Sesuai dengan judul di atas, jadi beberapa tahun yang silam *hayah*, saya sempat bekerja di dunia perkebunan sebagai field assistant. Sesuai dengan job des-nya maka saya bertanggung jawab untuk mengepalai satu areal divisi dengan luas sekitar 700 Ha. Dan dengan areal yang seluas itu maka tidak mungkin kalau saya tidak menggunakan kendaran. Pada saat itu perusahaanlah yang menentukan jenis kendaraan yang akan dipakai karena perusahaan ikut memberikan subsidi dalam pembelian kendaraan tersebut, walaupun nantinya kendaraan tersebut tetap menjadi milik pribadi (bukan inventaris perusahaan).

Sebenarnya ngarep banget bisa memakai KLX 150 yang merupakan spesialis motor garuk tanah, tapi ternyata perusahaan lebih memilih untuk menggunakan MegaPro 1600 yang merupakan jenis sport touring dengan pertimbangan harga lebih murah dan spare parts lebih gampang. Yo wis manut bos e wae..hehe 😀

Gambar

Kebetulan areal tempat saya bekerja konturnya perbukitan dan merupakan areal proyek baru jadi sarana jalan pun masih belum begitu bagus, bahkan dibeberapa titik banyak yang kondisinya tidak berperikemotoran :D. Untuk itulah kendaran operasional saya dan teman-teman tidak mungkin kami biarkan dalam kondisi standar, dan MegaPro 1600 pun kami beri sedikit sentuhan yang menunjukan bahwa kami orang kebun.

Gambar

Si karet bundar adalah bagian yang wajib diganti terutama untuk ban bagian belakang, karena bila masih menggunakan ban standar pabrik kita akan kesulitan apalagi bila digunakan pada kondisi disaat atau setelah hujan. Sehingga begitu motor keluar dari dealer, ban langsung saya ganti dengan ban rimba, dan ban standar kinyis-kinyis saya jual ke tukang tambal ban hanya seharga 150 ribu komplit depan-belakang. Spakbor depan belakang juga ikut dilengserkan diganti dengan spakbor trail untuk memudahkan perputaran roda bila terjebak di tanah berlumpur.

Gambar

Terlihat MegaPro 1600 ini memang rodo wangun bila dimodif jadi motor penggaruk tanah, lekukan body yang elegan dan minimalis menyiratkan kesah lincah pada si kuda besi. Walaupun body belakang di copot abis tapi masih terlihat nyambung dengan desain tangki sehingga memunculkan kesan kekar. Hal ini berbeda dengan New MegaPro  yang malah terlihat kegedean shroud. Karena motor sering digunakan pada medan berat maka konsekuensinya adalah boros spare part, untuk ban belakang paling bertahan hanya sekitar 7 bulan, begitu juga dengan rantai dan sprocket yang mampu bertahan maksimal 5 bulan.

Gambar

Baberapa parts memang sengaja kami copot, dari mulai spion sampai lampu rem dan sein. Memang keadaan motor yang semi trondol itu sedikit banyak mengurangi kenyamanan dalam berkendara, bahkan saya sering was-was tiap kali wira-wiri ke Kota Pangkalan Bun dan Lamandau. Tapi ndilalalah memang #bejo selama 4 tahun wira-wiri di kota tersebut belum pernah berurusan dengan polkis.

Gambar

Pasang peninggi shock belakang

Gambar

Gambar

Gambar

 

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

 Demikianlah kisah saya bersama MegaPro 1600..semoga bermanfaat..

Salam..

 

Bagian dari : http://jatengmotoblog.wordpress.com/

Â